Alkitab menggambarkan Setan sebagai suatu pribadi nyata di alam roh yang tidak kelihatan. (Ayub 1:6) Alkitab memberi tahu kita mengenai sifatnya yang keji dan kejam serta tindakan-tindakannya yang jahat. (Ayub 1:13-19; 2:7, 8; 2 Timotius 2:26) Di dalamnya, bahkan dicatat percakapan antara Setan dengan Allah dan dengan Yesus.—Ayub 1:7-12; Matius 4:1-11.
Bagaimana ia sampai menjadi makhluk yang demikian jahat? Jauh sebelum manusia ada, Allah menciptakan Putra ”sulung”, yang akhirnya dikenal sebagai Yesus. (Kolose 1:15) Beberapa waktu kemudian, ”putra-putra Allah” lainnya, yang disebut malaikat, diciptakan. (Ayub 38:4-7) Mereka semua sempurna dan adil-benar. Namun belakangan, salah satu malaikat menjadi Setan.
Setan bukanlah nama pribadinya pada waktu ia diciptakan. Itu adalah sebuah nama yang menjelaskan tentang dirinya, yang artinya ”Lawan; Musuh; Penentang”. Ia akhirnya disebut Setan karena ia memilih haluan hidup yang menentang Allah.
Kesombongan dan keinginan untuk bersaing dengan Allah berkembang dalam diri makhluk roh ini. Ia ingin makhluk-makhluk lain menyembahnya. Kala Putra sulung Allah, Yesus, berada di bumi, Setan bahkan berupaya membuat Yesus ”melakukan suatu tindakan penyembahan” kepadanya.—Matius 4:9.
Setan ”tidak berdiri kukuh dalam kebenaran”. (Yohanes 8:44) Ia menyiratkan bahwa Allah pendusta, padahal dialah si pendusta. Ia memberi tahu Hawa bahwa Hawa dapat menjadi seperti Allah, padahal dialah yang ingin menjadi seperti Allah. Dan, melalui cara-caranya yang licik, ia melaksanakan hasratnya yang mementingkan diri. Ia mempengaruhi Hawa agar memandangnya lebih tinggi daripada Allah. Dengan menaati Setan, Hawa menerima Setan sebagai allahnya.—Kejadian 3:1-7.
Dengan menyulut pemberontakan, malaikat yang dahulunya dapat dipercaya ini menjadikan dirinya Setan—lawan serta musuh Allah dan manusia. Sebutan ”Iblis”, yang berarti ”Pemfitnah”, juga memperjelas identitas si fasik ini. Si pencetus dosa ini akhirnya mempengaruhi para malaikat lain untuk tidak menaati Allah dan bergabung dalam pemberontakannya. (Kejadian 6:1, 2; 1 Petrus 3:19, 20) Para malaikat ini tidak membuat keadaan umat manusia menjadi lebih baik. Mereka meniru cara-cara Setan yang mementingkan diri sehingga ”bumi penuh dengan kekerasan”.—Kejadian 6:11; Matius 12:24.
Belum ada tanggapan untuk "Jin SETAN Iblis Menurut Alkitab INJIL Dan Al Quran"
Posting Komentar